Aliran Uang Rp30 Miliar ke Teman Ahok Berpotensi Jadi Kasus Suap

Pakar Hukum Pidana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Chairul Huda menilai dugaan aliran uang Rp30 miliar dari pengembang proyek reklamasi di Teluk Jakarta yang masuk ke kantong Teman Ahok berpotensi besar menjadi kasus suap.

Menurut dia, apabila ada bukti aliran dana ke Teman Ahok yang disebut-sebut diserahkan lewat Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja dan Cyrus Network maka bisa dipastikan Ahok pun turut menikmatinya.

“Karena kan Teman Ahok itu sekumpulan orang yang bekerja untuk penetingan pak Ahok, sehingga memberi sesuatu kepada Teman Ahok berarti memberi sesuatu kepada Ahok,” kata Chaerul saat berbincang dengan Okezone, Rabu (22/6/2016).

Adanya dugaan aliran dana dari pengembang proyek reklamasi kepada pendukung Ahok untuk maju lewat jalur independen dalam Pilgub DKI 2017 ini pertama kali dilontarkan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Junimart Girsang saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPK beberapa waktu lalu.

Chaerul menduga gelontoran uang miliaran kepada Teman Ahok yang memiliki misi mengumpulkan 1 juta KTP itu sebenarnya ditujukan secara tak langsung untuk Ahok maju kembali sebagai petahana diperebutan kursi DKI 1. Teman Ahok, tambah dia hanya perantara pengembang semata.

“Bukan tidak mungkin bahwa sebenarnya pemberian itu tidaklah pemberian kepada Teman Ahok tetapi kepada Ahok. Sejauh ini kan masih dibantah tapi kan tentu tidak asal ngomong Pak Junimart Girsang itu anggota dewan yang terhormat dan tentu punya source yang besar terkait itu,” tukasnya.

Seperti diketahui, Ketua KPK, Agus Rahardjo mengatakan bakal menerbitkan surat perintah penyelidikan terkait dugaan aliran uang Rp30 miliar dari pengembang proyek reklamasi di Teluk Jakarta kepada Teman Ahok.

"Itu penting. Tapi surat penyelidikan barunya belum kita terbitkan. Akan diterbitkan," kata Ketua KPK, Agus Rahardjo di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 15 Juni 2016. (fas)

sumber : okezone.com

Tweet